Program Kerja

Tahukan Anda jika Indonesia memiliki beragam pangan yang kaya di setiap daerah? Sayangnya, sekarang masyarakat Indonesia sudah ketergantungan terhadap beras dan meninggalkan pola makanan lokal. Hal ini menjadi beban bagi masyarakat ketika kondisi harga beras menjadi naik seperti saat ini, akibat kemarau panjang. Amartha bekerja sama dengan organisasi Finbargo dan Berguna, menjalankan program ‘Sejahtera dengan Pangan Lokal’ dalam melestarikan pangan lokal di di Larantuka, Flores Timur, NTT pada 3-4 Maret 2024.

“Jangan lah kita meninggalkan air mata, tapi tinggalkanlah mata air untuk anak cucu kita nanti”. Kalimat tersebut yang selalu menjadi prinsip Ibu Sri Hartini yang merupakan mitra Amartha yang juga berperan sebagai ketua penjaga hutan Wonosadi. Ibu Sri Hartini, yang berasal dari Dusun Duren, Desa Beji, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul adalah salah satu pahlawan lokal masa kini yang perlu kita apresiasi. Beliau secara turun temurun berusaha menjaga mata air sebagai sumber kehidupan dengan menjaga dan memperkaya tanaman di dalam hutan Wonosadi. Kisahnya sangat menginspirasi untuk ciptakan dampak nyata melalui pelestarian lingkungan dan prinsip memberikan kebaikan yang berkelanjutan untuk sekitar. Amartha memberikan penghargaan sebagai local heroes kepada ibu Sri Hartini. Harapannya agar banyak yang mengikuti kisah inspiratif Ibu Sri Hartini.

Mbah Sukoyo, seorang pahlawan lokal asal Dusun, Krecek, Jawa Tengah yang berhasil menjaga dusunnya dari kekeringan di musim kemarau lewat inisiatifnya selama 20 tahun menanam pohon di desa sebagai penyerapan air. Demi mendukung dampak yang diciptakan Mbah Sukoyo, Amartha memberikan bantuan bibit tanaman penampung air seperti trembesi kepadanya untuk mendukung upaya pelestarian alam & sumber air. Kisah inspiratifnya sangat menarik untuk disimak dan dipelajari bahwa dimanapun kita berada, kita tetap bisa memberi dampak yang berkelanjutan untuk sekitar lewat tekad, dan ketekunan yang kuat.